Minggu, 20 Februari 2011

Cakra Sakti Silat

     Perguruan Pencak Silat Cakra Sakti didirikan pada tanggal 14 Agustus 1974 di Sidoarjo-Jawa Timur oleH Guru besar H. Moehammadan untuk waktu yang tak terbatas.
Salah satu perguruan Silat yang sudah tercantum dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) ini pernah mendapatkan julukan Perguruan Pencak Silat Paling Fenomenal, bagaimana tidak, pada era 90-an Pesilat-pesilatnya berhasil menembus level Nasional bahkan Internasional.
Julukan tersebut disematkan karena perguruan ini bukan perguruan Nasional ataupun Internasional.Perguruan ini hanya berada di Sidoarjo-Jawa Timur saja.Namun prestasinya di Era 90-an tak pernah surut.Sebut saja H. Sarno yang mendapatkan medali emas di Kejuaraan dunia yang saat ini menjabat sebagai Kepala PDAM cabang Sidoarjo.Kemudian siapa yang tek kenal nama Dadang Permadi yang perah menjadi Juara I Nasional sebanyak 2kali dan Juara III Nasional sebanyak 1kali."Kalau kamu punya anak buah,wah....bakal berbahaya" itulah ungkapan Abas Akbar Juara Dunia sekaligus teman pelatnas Dadang Permadi.Karena beliaulah pencipta bantingan "sawer" yang kemudian disahkan oleh IPSI sebagai salah satu teknik bantingan dalam pertandingan pencak silat.Bukan hanya karena bantingannya saja namun teknik-teknik lain yang diperagakan oleh Dadang Permadi sangat unik dan khas perguruan Cakra Sakti Silat seperti langkah zig-zag, T mulur, dan yang tidak dipunyai perguruan lain pada waktu itu adalah teknik Cript.
Kemudian mundur sedikit,dikawasan lokal Jawa-Timur, mungkin para pembaca dan pesilat senior tak asing lagi dengan nama Ahmad Bushori Mas'ud dan Rosyidin Ahmad bersaudara, ya.....Rosyidin Ahmad S.Ag (kelas B putra),adik pertama Bisri Alkhafi Ahmad (kelas B putra),dan adik keduanya Ahmad Muzangki Dausyat (kelas C putra) Mereka adalah putra-putra H. Suaib Hazbullah yang berhasil menumpuk piagam,trophy, dan medali di berbagai event kejuaraan.
     Perguruan Pencak Silat Cakra Sakti pun pernah menjadi "Barometer" kemampuan atlet-atlet Pencak Silat Jawa Timur. Namun Sayang seiring bertambahnya waktu,bertambah pula usia perguruan ini. Layaknya pepatah "bumi itu bulat, kadang diatas kadang dibawah",perguruan ini pun mengalami masa regenerasi yang buruk. Dimana pada intinya selogan "pengabdian dan kesetiaaan adalah denyut nadi sebuah organisasi" tak lagi dapat dijalankan. Alhasil eksistensi dan tradisi yang pernah diterapkan tak lagi dapat dijadikan acuhan. Namun perjuangan dari anggota-anggota aktif yang masih tersisa di Perguruan ini terus berlanjut. Mengusung misi "Berjuang mempertahankan Existensi dan Tradisi",mereka berusaha membangkitkan kembali semangat era 90-an yang pernah dicapai dulu. Yang pasti perjuangan untuk membangkitkan kembali ini lebih sulit, terlebih lagi persaingan sekarang lebih ketat dan teknik-teknik yang dipunyai perguruan ini pun sekarang sudah menyebar luas, itu dikarenakan pelatih Jawa Timur selalu merekam pertandingan setiap atlet Perguruan Pencak Silat Cakra Sakti yang sedang bertanding.
Perjuangan ini tidak hanya dilakukan dalam bentuk pelatiahan saja tapi juga dalam bentuk silaturrahim yang melibatkan banyak pihak.
     Semoga perjuangan yang ditempuh selalu dimudahkan perjalanannya dan semoga bermanfaat pula artikel ini bagi pembaca sekalian.


Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar